Dasar-Dasar Kamera Digital, Teknologi CCD, Teknologi CMOS, Media Penyimpan, Zoom

Cara Kerja Kamera Digital

Kamera biasa/konvensional menggunakan lensa untuk mentransfer hasil foto ke dalam negatif film dari cahaya yang ditangkap. Adapun kamera digital menggunakan sensor CCD, CMOS, atau X3 untuk menangkap gambar. Hasilnya dapat dilihat secara langsung pada layer LCD. Gambar tersebut dapat direkam dalam format digital ke media penyimpanan digital, semacam Compact Flash, Secure Digital, Memory Stick, dan sebagainya. Penyimpanan gambar dalam bentuk data digital menjadikan gambar dapat ditransfer ke komputer untuk diedit warna, ketajaman, dan kecerahannya secara mudah.


Kamera digital pada dasarnya memiliki cara kerja yang hampir sama dengan kamera film. Pada kamera film analog, cahaya yang masuk pada lensa diproyeksikan ke film berukuran 35mm. Sementara pada kamera digital, cahaya dari lensa diproyeksikan ke sensor kamera (CCD maupun CMOS).

Sensor terdiri dari piksel yang menangkap sinar. Semakin besar suatu piksel di sensor, semakin baik pula kemampuan piksel untuk merekam detil bayangan dan sinar dalam suatu waktu. Tetapi umumnya ukuran sensor kamera digital lebih kecil dari area film analog, sehingga tampilan akan lebih kecil dari standar ukuran normal (focal length 50 mm). Focal length merupakan jarak antara lensa dan permukaan sensor. Di bawah ukuran 50 mm, objek akan ditangkap dengan area yang lebih luas. 


Sensor umumnya memakai format RGBG, dengan piksel untuk menangkap warna hijau lebih banyak. Mengingat kamera digital mempunyai sensor yang lebih kecil dari film, maka panjang titik api lensa pun tidak berlaku seperti kamera film biasa.

Meskipun idealnya ukuran sensor harus setara dengan film, tetapi karena ongkos produksi dipastikan akan lebih mahal, sensor kamera digital pada umumnya lebih kecil dari kamera film. Untuk kamera digital SLR profesional, ukuran sensor hampir sama dengan ukuran film 35mm. Tentunya harga kamera digital SLR profesional jauh lebih mahal dibandingkan kamera prosumer atau malah point and shoot.


CCD dan CMOS memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. CMOS memiliki keunggulan pada harga kamera yang lebih terjangkau karena ongkos produksi yang murah. Sedangkan CCD memiliki keunggulan lebih peka cahaya. Jadi pada kondisi redup (sore/malam) tanpa bantuan lampu kilat CCD masih bisa menangkap objek dengan baik, sedangkan CMOS menafsirkan gelap terang menjadi buram meskipun tingkat noise CMOS lebih kecil dibandingkan CCD.

Beberapa kamera digital yang menggunakan sensor CMOS memiliki fitur unik. Selain berfungsi sebagai kamera, juga dapat sebagai Webcam yang dihubungkan dengan komputer. Fitur ini sering dimanfaatkan untuk video conference melalui jaringan internet.


Teknologi CCD telah dikembangkan untuk meningkatkan kualitas gambar. CCD terdiri dari kumpulan piksel atau elemen gambar yang disusun dalam matrix X,Y, yang terdiri dari baris dan kolom. Tiap piksel terdiri dari fotodioda. Fotodioda mengubah cahaya (photon) menjadi elektron.


Banyaknya elektron yang dikumpulkan sesuai dengan intensitas cahaya, lalu dipindahkan ke kolom-kolom. Selanjutnya muatan tersebut akan dibaca, per baris data, termasuk sinyal dari suatu piksel di setiap kolomnya ditransfer. Proses perpindahan didaftarkan dari vertikal ke horisontal, muatan tersebut akan dibaca secara seri. Proses ini akan terus berulang sampai gambar dapat dilihat. Perhatikan Gambar 1.5.


CMOS dibuat dengan proses standar silikon seperti mikroprosesor. Arsitektur CMOS dibuat seperti sel memori atau flat panel display. Tiap pikselnya juga berisi fotodioda, yang berfungsi untuk mengubah cahaya menjadi elektron.



Dewasa ini teknologi fotografi digital menjadi semakin cepat, sensor CCD dan CMOS sama-sama berkembang. Masing-masing telah dapat mencapai ukuran lebih dari 10 MP. Kamera dengan teknologi CCD seperti Olympus dan Nikon, serta kamera dengan sensor CMOS seperti Canon, berkembang bersamaan. Jadi akan sulit untuk menentukan mana yang terbaik di antara dua sensor tersebut. Jawabannya tergantung pada selera dan kegemaran masing-masing pengguna.

LCD

Liquid Crystal Display (LCD) merupakan fasilitas utama yang harus dimiliki kamera digital. Fitur LCD termasuk salah satu revolusi dari kamera analog ke digital. Dengan LCD, Anda dapat melihat preview atau tampilan dari bidikan, sekaligus memeriksa foto Anda dengan berbagai macam fasilitas informasi di dalamnya.

Di dalam LCD juga berisi informasi pengaturan yang sedang dilakukan, meliputi pengukuran pencahayaan, diagframa, kecepatan shutter, white balance, fokus, kompensasi pencahayaan, mode metering, mode drive, dan sebagainya. Bahkan LCD pada kamera-kamera tertentu dapat digunakan sebagai preview sebelum memotret.

LCD adalah fasilitas yang penting sebagai pendamping viewfinder. Ibaratnya, tanpa LCD sebuah kamera digital tidaklah bisa disebut sebagai kamera digital.


Media Penyimpan

Selain LCD, media penyimpan juga merupakan terobosan pada digitalisasi fotografi. Keberadaan media analog film rasanya semakin ketinggalan dengan kehadiran teknologi memory card. Memory card dapat menyimpan ratusan gambar sekaligus, serta dapat digunakan berulang-ulang. Kepraktisan dan efisiensi adalah kunci dari fotografi digital.

Kapasitas media penyimpan menentukan seberapa banyak hasil foto yang bisa ditampung. Media simpan yang umum dipakai saat ini adalah Secure Digital (SD), Compact Flash (CF), Multimedia Card (MMC), xD Card (Fuji dan Olympus), dan Memory Stick (Sony). Harga memory card tentu saja bervariasi, tergantung pada merk, kecepatan, dan kapasitas.

Kamera digital dengan resolusi sensor tinggi 8 MP atau 10MP, membutuhkan media simpan yang besar juga. Kamera digital berukuran 8MP yang dilengkapi kartu memori 1 GB dengan pengaturan JPEG Normal atau HQ akan dapat menyimpan kurang lebih 400-an foto.

Zoom

Dalam kamera digital kita juga mengenal zoom. Fungsi zoom untuk memperbesar gambar, sehingga Anda tidak perlu mendekati objek untuk memperoleh ukuran yang diinginkan. Kamera digital biasanya dilengkapi dengan zoom melalui proses digital yang biasa disebut digital zoom, yang dikombinasikan dengan zoom melalui optik atau lensa, yang disebut optical zoom. Perpaduan keduanya menghasilkan zoom yang berlipat.

Lampu Kilat

Seperti pada kamera konvensional, pada kamera digital terdapat juga lampu flash. Flash berfungsi menghasilkan kilatan cahaya untuk membantu mendapatkan gambar yang jelas jika kondisi objek gelap atau kurang cahaya. Lampu flash sangat berguna di malam hari atau pada pemotretan objek gelap, seperti di dalam ruangan.

dapat mengurangi guncangan akibat tekanan pada tombol pengambilan gambar.

Slot Card Reader

Card reader adalah alat tambahan yang digunakan untuk membaca memory card pada kamera digital. Pada saat kita membeli kamera digital, pada produk pasti sudah disertakan kabel dan driver untuk mentransfer/memindahkan foto dari kamera ke komputer. Namun jika kita menggunakan alat yang disebut card reader, kita akan menghemat waktu untuk mentransfer dari kamera ke komputer. Selain proses transfer dapat dilakukan dengan cara yang sangat mudah, menggunakan card reader kamera kita tidak perlu dihidupkan (on) sehingga kita juga bisa menghemat umur battery.

Lampu Kilat (Flash)

Rata-rata produk kamera digital dilengkapi dengan lampu kilat yang terintegrasi atau built in. Ada flash yang otomatis membuka saat kondisi pencahayaan kurang, dan ada yang perlu dijalankan dengan menekan tombol on. Flash berguna sebagai pendukung cahaya, apabila kurang cahaya. Gambar yang diambil dalam kondisi agak gelap dapat tetap tampil maksimal.

Anda juga dapat memeriksa apakah pada kamera disediakan pengurang efek mata merah. Beberapa produk juga datang dengan mode untuk pengambilan gambar di malam hari atau night scene.

Daya Tahan Baterai

Anda perlu memperhatikan berapa lama sumber listrik ini bisa bertahan. Memilih baterai yang bisa diisi ulang (rechargeable) adalah tindakan bijaksana dan lebih hemat.

Koneksi

Perhatikan koneksi kamera digital ke komputer, televisi, atau printer. Selain itu, Anda juga dapat memeriksa dukungan PictBridge. PictBridge membuat Anda leluasa mencetak gambar langsung dari kamera digital, meski dengan tipe printer yang berbeda mereknya.

Penghitungan Harga

Anda perlu memeriksa dan membandingkan harga, termasuk menghitung perencanaan pembelian peranti pendukung kamera digital tersebut, seperti baterai isi ulang dan adapter AC.

Waktu Operasi

Pilih kamera digital yang tidak membutuhkan waktu terlalu banyak setelah jeda pengambilan gambar. Selisih waktu 4 hingga 6 detik saja mungkin membuat Anda kurang puas dengan kinerja si ramping.

Bandingkan Harga dan Garansi

Jika Anda memiliki waktu luang, tidak ada salahnya melakukan riset kecil-kecilan sebelum membeli. Selain itu perhatikan juga garansi.

Mencari Lebih Banyak Informasi

Ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu kemampuan, spesifikasi, dan kekurangan kamera yang Anda taksir untuk dibeli itu. Bertanya kepada pakar, atau orang yang sudah pernah menggunakan akan sangat membantu kita menentukan apakah kamera tersebut layak dibeli. Beberapa website di internet banyak memberikan review tentang kamera digital, mulai dari yang mengulas secara global sampai di-review sedetil-detilnya. Tempat diskusi di Internet juga sangat dianjurkan untuk dijadikan referensi sebelum membeli kamera digital. 

Jangan hanya terpikat pada bentuk tubuh yang menggoda, tapi perhatikan isi atau fitur yang ada di dalam suatu produk.

Camera Pemantau Berisikan tentang : "Dasar-Dasar Kamera Digital, Teknologi CCD, Teknologi CMOS, Media Penyimpan, Zoom, Pengertian Exposure, Fotografer, Aperture, Shutter Speed, Pengetahuan Tentang CCTV"